Pengendalian Penyakit Pada Peternakan Unggas Parent Stock

Pemasok bibit ternak unggas di Amerika Serikat dan negara negara di benua Eropa mempertahankan ternak unggasnyab ebas dari Salmonellosis, Mycoplasmosis, dan banyak penyakit yang ditularkan secara vertikal lainnya termasuk beberapa retrovirus  tertentu.  Manajemen biosekuriti yang tidak optimal, pada kandang ternak unggas level Grand Parent atau Parent dapat mengakibatkan infeksi penyakit pada ayam indukan turunannya, menyebabkan level produksi yang suboptimal dan penularan penyakit pada ayam turunannya. Peternakan breeder sebaiknya harus dioperasikan berdasarkan prinsip all in all out dengan pemisahan yang kelas antara area kandang untuk bertelur dengan area kandang untuk pertumbuhan (membesarkan ayam).

Biosekuriti Struktur Bangunan
Peternakan Parent Stock setidaknya harus berada dalam radium 3 kilometer dari area perunggasan komersial ataupun peternakan unggas rakyat. Fasilitas minimal yang harus dimiliki adalah :
  • luasan area kandang harus dikelilingi oleh pagar keliling yang terkubur dengan kedalaman 3 meter untuk mencegah satwa liar masuk dengan cara menggali dan pada bagian atas pagar dilengkapi dengan kawat berduri untuk mencegah masuknya pihak luar yang tidak bertanggung jawab ;
  • bagian terbuka dari pagar keliling harus berada dalam pengawasan ;
  • area selebar 1 meter di sebelah dalam dan sebelah luar dari pagar harus dibersihkan dari rumput agar setiap kegiatan tikus atau hama dapat dideteksi
  • area seluas 3 meter di sekitaran gedung perimeter harus tetap bebas dari semua vegetasi kecuali rumput yang dipangkas untuk mengah,bat pergerakan tikus dan aktivitas satwa liar ;
  • masuknya pekerja ke dalam flok yang berisi populasi unggas dengan umur yang seragam harus melalui bilik mandi dan wajib mengganti baju secara keseluruhan. harus dijaga terhadap pemisahan antara material yang memiliki potensi "terkontaminasi diluar" dengan area dalam dengan level keamanan unggas yang tinggi.
  • tidak ada kendaraan atau peralatan yang diijinkan masuk ke dalam area kandang dari waktu pengisian flok sampai dengan populasi tersebut habis ;
  • peraltan untuk memotong rumput, spraying, vaksinasi, dan alat itmbang harus berada di area dalam pagar selama masa hidup populasi di dalam flok ;
  • semua peraltan seperti tenpat pakan, tangki gas, meteran gas dan meteran listrik, yang memerlukan perawatan dari personel yang bukan merupakan pegawai kandang harus diletakkan pada area yang berdekatan dengan pagar perimeter ;
  • bentuk bangunan flok harus dikonstruksikan sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk dilaksanakan dekontaminasi secara total setelah flok tersebut kosong

Desain bangunan harus termasuk :
  • dinding perimeter, dengan ketinggian 70 cm, harus dibangun dengan blok beton ;
  • lantai dengan permukaan halus terbuat dari beton dengan konformasi permukaan miring ke samping ;
  • permukaan interior bangunan termasuk langit-langit bangunan dan dinding samping harus di lapisi dengan bahan yang tidak mudah rusak seperti baja galvanis atau alumunium yang dapat dengan mudah untuk dibersihkan ;
  • semua celah dan lobang ke dalam bangunan harus disaring untuk mencegah akses dari burung liar, tikus dan hewan liar yang lainnya. direkomendasikan untuk pintu masuk pekerja terbuat dari logam dan diatas pintu tersebut terdapat lobang yang dipasangi jala-jala besi.

Biosekuriti Operasional

Prosedur suerveillans penyakit harus diterapkan pada bahan habis paka atau bahan lain yang diintroduksikan kepada flok terkait. Hal ini memerlukan pemeriksaan terhadap ketahanan lantai terhadap beban dan pemeriksaan terhadap litter terhadap kemungkinan keberadaan serangga atau benda-benda asing. Bahan pakan, dan pengiriman bahan pakan harus diuji setiap bulan untuk kemungkinan adanya bakteri dan jamur patogen. Beberapa penghubung menerapkan program penempatan satu flock pada satu kandang dari musim day old sampai dengan siklus produksi telur. Sistem ini memberikan kerugian pada sektor ekonomi permodalan dan manajemen. Siklus pemeliharaan terpisah antara pendewasaan dan masa bertelur lebih dianjurkan. pemindahan flock pada suatu peternakan dapat meningkatkan resiko unggas untuk terkena penyakit. Semua peralatan seperti landaian, jaring, kandang ayam dan kendaraan harus betul betul dibersihkan dan didesinfeksi setelah digunakan. semua perlengkapan harus diperiksa secara visual, dan pemeriksaan bakteriologis dengan menumbuhkannya pada kultur jaringan harus dilaksanakan untuk memantnau efektivitas dekontaminasi. Aktivitas harian oleh para pekerja harus diminimalisir. Dekontaminasi peraltan secara menyeluruh, kewajiban untuk mandi bagi setiap pekerja, dan pengadaan air yang bersih, aturan menaruh pakaian harus dipatuhi. Idealnya, satu orang supervisor atau manajer hanya mengunjungi satu fasilitas produksi, seperti peternakan atau hatchery setiap hari. jikalau unggas pada peternakan memiliki umur yang tiak seragam, maka pergerakan dimulai dari yang termuda sampai dengan yang tertua untuk meminimalisir transmisi silang agen patogen.

*daftar pustaka ada pada penulis