Parasit ; Rhipicephalus sp.

Rhipicephalus termasuk jenis caplak dalam familia Ixodidae sebagai caplak keras. Rhipicephalus mempunyai mata dan feston, palpus pendek dan sebuah basis kapituli yang berbentuk segi enam di sebelah dorsal. Spirakulum berbentuk koma tumpul dan memanjang.

Gigitan caplak dapat menyebabkan beberapa kerugian, yaitu 
a). Luka traumatik, 
b). Hospes kehilangan darah, 
c). Hospes dapat tertular oleh berbagai penyakit yang dibawa oleh caplak, dan pada keadaan tertentu dapat terjadi depresi syaraf motorik hospes, yang dikenal sebagai tick-paralysis.

Rhipicephalus tidak dapat hidup baik di tempat terbuka dengan udara yang dingin, tetapi dapat menginfestasi rumah-rumah, dan kandang-kandang hewan. Larva (seed tick) dapat ditemukan di celah-celah dinding,
lantai, loteng, tirai, gorden, dan kain pelapis kursi.

Daur hidup Rhipicephalus bersifat three-host tick, memiliki stadium telur, larva, nimfa, dan caplak dewasa. Caplak betina yang sudah kenyang menghisap darah dari hospes, lepas dari hospes dalam waktu 6-21 hari, berjalan vertikal sampai menemukan tempat yang serasi untuk bertelur. Rhipicephalus bertelur sebanyak 2000-3000 butir yang terkumpul dalam satu kelompok yang akan menetas dalam waktu 17-30 hari. Rhiupicephalus betina yang telah mengeluarkan aemua telurnya akan mati. Larva yang dibebaskan, yang berkaki 6, secara aktif mencari hospes. Dalam waktu 2-6 hari menghisap darah, dan kemudian jatuh lepas dari hospes. Larva terserbut berganti bentuk (moulting) dalam waktu 5-23 hari, kemudian berubah menjadi nimfa yang berkaki 8 yang akan kembali mencari hospes dan akan kenyang dalam waktu 4-9 hari untuk melanjutkan daur hidupnya menjadi nimfa dengan bentuk baru dalam waktu 11-73 hari. Selanjutnya nimfa yang sudah kenyang akan jatuh dan lepas dari hospes menjadi caplak jantan dan betina. Caplak jantan berkeliaran mencari caplak betina yang bisa dikawin, sedangkan yang betina menghisap darah sampai kenyang. Caplak betina tinggal di permukaan hospes selama 6-21 hari.

Seekor caplak betina dewasa dapat mengisap darah sebanyak 0,5-2 ml, sehingga dalam waktu singkat penderita dapat segera mengalami anemia. Luka gigitan caplak juga dapat mengundang datangnya kuman sehingga dapat melanjut menjadi dermatitis supuratif. Selain itu caplak dapat juga menyebabkan tick paralysis. Paralisis terjadi sebagai akibat depresi syaraf motorik oleh toksin yang diproduksi oleh caplak betina yang terdapat di saliva caplak. Intensitas paralisis ditentukan oleh banyaknya caplak maupun lama gigitan. 



artikel terkait :
  1. Sarcoptes
  2. Ancylostomum