Ancylostomiasis merupakan suatu gangguan atau infeksi yang disebabkan oleh cacing Ancylostoma sp. Cacing tersebut termasuk kedalam : Phylum : Nemathelminthes, Class : Nematoda (Round Worms), Subclass : Secernentea, Ordo : Ancylostomatoidea, Famili : Ancylostomatidae dan Genus : Ancylostoma.
Ancylostoma sp. merupakan cacing kait klas Nematoda yang umum ditemukan pada anjing dan kucing. Ada lima species Ancylostoma yang umum menyerang pada saluran pencernaan, yaitu antara lain : Ancylostoma caninum, Ancylostoma braziliense, Ancylostoma ceylanicum, Ancylostoma tubaeformae dan Ancylostoma duodenale. Ancylostoma caninum yang
Cacing dewasa melekat pada mukosa usus dan dengan giginya memakan cairan jaringan, biasanya darah. Cacing ini akan menghasilkan antikoagulan, sehingga luka tetap berdarah beberapa saat setelah cacing berpindah tempat. Anjing muda akan kehilangan darah dalam jumlah besar, atau mengalami anemia karena defisiensi Fe. Anjing akan diare, feses bercampur darah, kadang disertai muntah (Nelson dan Couto, 2003). Gejala klinis yang lain antara lain anemia, oedema, lemah, kurus, pertumbuhan terhambat, bulu kering dan kusam. Pada kasus hebat pada kulit akan timbul rasa gatal, dermatitis, tinja berupa diare berdarah, membrana mukosa pucat, lemah dan melanjut bisa terjadi kematian.
Kerugian yang terjadi akibat infeksi Ancylostoma caninum antara lain, penetrasi pada kulit oleh larva menyebabkan iritasi dan gatal, cacing dewasa menyebabkan rupturnya pembuluh darah pada dinding usus disertai hilangnya nutrisi dan darah. Tiap ekor Ancylostoma caninum menyebabkan kehilangan darah sebanyak 0,1 ml darah perhari. Diare berwarna gelap karena mengandung darah dan mukus. Kehilangan darah yang berat (hebat) menyebabkan defisiensi Fe, anemia, oedema, kelemahan, turunnya berat badan dan turunnya kekebalan tubuh. Infeksi yang berat dapat berakibat fatal terutama pada anjing muda hingga umur 2 minggu (puppies) (Anonim, 2005).
Infeksi Ancylostoma caninum sesuai gejala klinis yang timbul, dapat menyebabkan keadaan anemia, diare, muntah, dehidrasi, kelemahan dan gangguan pertumbuhan (gangguan kenaikan berat badan) serta akan buruk akibatnya jika menyerang pada hewan umur muda (Upton, 2005).
Cacing kait, terutama A. caninum dapat menyebabkan keadaan yang buruk karena infeksinya. Cacing akan memakan darah sebagai pembawa oksigen dari hospesnya sehingga dengan cepat menyebabkan anemia. Membrana mukosa akan terlihat pucat, hewan menjadi lemah dan sering terlihat hewan menjadi malas. Pertumbuhan hewan muda menjadi lambat dan rambut menjadi kusam dan kering. Hewan akan menjadi kurus dan pada akhirnya akan mati karena infeksi yang hebat dan atau karena infeksi lain (Nash, 2005).
artikel terkait :