Canine Hepatitis adalah suatu kondisi abnormal pada liver yang sangat mungkin untuk menimbulkan dampak pada organ penting internal lainnya yang disebabkan oleh canine adenovirus tipe 1.
Transmisi. dikatakan oleh berbagai sumber bahwa virus dapat ditransmisikan dengan mudah dengan perantaraan nasal discharges dan urin dari anjing yang sakit, dan melakukan kontak langsung dengan anjing lain yang menderita penyakit tersebut.
Gejala. target primer dari virus ini adalah tonsil dan Larynx sehingga menimbulkan gejala klinis seperti radang tenggorokan, batuk ringan, dan pneumonia. Semenjak virus berhasil memasuki sistem peredaran darah, gejala penyakit yang menonjol yang dapat diperhatikan dengan mudah seperti misalnya kornea yang tampak sedikit buram dan berawan (cloudy cornea) atau yang lebih umum dikenal dengan istilah hepatitis blue eyes. pada kasus penyakit yang sudah parah, ginjal dan liver mulai tidak berfungsi, anjing kejang-kejang dan vomitus yang disertai dengan diare dan dehidrasi yang ekstrim.
Pengobatan dan Pencegahan. mirip dengan penyakit-penyakit anjing yang lainnya, sebenarnya tidak ada pengobatan yang spesifik dapat mengobati penyakit canine hepatitis ini, dan rekomendasi yang diberikan hanya pemberian terapi supportif dan infus intravena.
Namun demikian, upaya yang efektif untuk menangkal kejadian penyakit ini pada anak anjing dan anjing dewasa adalah dengan vaksinasi menggunakan vaksin yang mengandung adenovirus tipe 1. Terdapat beberapa vaksin modern yang sudah ada, misalkan CAV-1 dan CAV-2 yang juga mampu memberikan anjing perlindungan terhadap batuk dan hepatitis. Penyakit anjing ini lebih umum terjadi di Asia dibandingkan dengan kejadian di Amerika Serikat, dengan hanya memiliki catatan kematian terkait rabies sebanyak 4 kali semenjak tahun 1994.
sumber : Maxx Publishing : The CompleteDog.net