BAGIAN 6.8
MONITORING JUMLAH DAN POLA PENGGUNAAN
AGEN ANTIMICROBA PADA PAKAN HEWAN
Artikel 6.8.1
Pendahuluan
Tujuan dari rekomendasi rekomendasi ini adalah untuk mendeskripsikan suatu pendekatan terhadap monitoring jumlah dan pola penggunaan agen antimikroba pada pakan hewan produksi.
Untuk dapat melakukan evaluasi paparan hewan terhadap antimikroba, informasi perihal jumlah (kuantitas) harus di kumpulkan terlebih dulu untuk dapat memnitor pola penggunaan berkaitan dengan spesies hewan, agen antimikroba atau golongannya, tipe penggunaan (terapeutik atau non-terapeutik) dan jalur pemberian.
Artikel 6.8.2
Tujuan
Informasi yang tersedia pada rekomendasi-rekomendasi ini sangat penting untuk melakukan analisa resiko resistensi antimikroba dan untuk kebutuhan perencanaan dan harus dimaknai dalam kaitannya dengan Bab 6.7 dan Bab 6.10. informasi ini di butuhkan untuk dapat menginterpretasikan data surveillan resistensi antimikroba dan bahkan informasi ini dapat membantu dalam merespon terhadap masalah resistensi antimikroba dengan cara yang tepat dan terfokus. Koleksi yang berkelanjutan dari informasi-informasi yang mendasar ini juga akan membantu dalam mengindikasikan tren yang sedang berjalan dalam hal penggunaan agen antimikroba pada hewan sepanjang waktu dan hubungan potensialnya dengan keadaan resistensi antimikroba pada hewan hewan. Informasi ini bsa juga digunakan untuk membantu dalam manajemen resiko untuk mengevaluasi ke efektivitasan dari usaha yang dilakukan untuk memastikan tanggung jawab dan penggunaan yang bijaksana dan strategi mitigasi (misal ; dengan mengidentifikasi perubahan dalam pembuatan resep pada dokter hewan praktisi) dan untuk mengindikasikan dimana perubahan penggunaan antimikroba harus dilakukan. Publikasi dari data dataini snagatlah penting untuk memastikan berjalannya prinsip transparansi dan untuk memberikan akses kepada pihak pihak yang terkait untuk menilai pola, untukmelakukan penilaian resiko dan untuk tujuan komunikasi resiko.
Artikel 6.8.3.
Perkembangan dan Standarisasi sistem monitoring antimikroba
System yang digunakan untuk memonitor memonitor penggunaan antimikroba tersusun atas elemen-elemen sebagai berikut :
- Sumber-sumber data antimikroba Data yang berasal dari sumber yang mendasar. Sumber data akan bervariasi antara 1 negara dengan negara yang lain. Beberapa sumber data adalah bea dan cukai, data impor dan ekspor, data manufaktur dan data penjualan. Data yang berasal dari sumber langsung. Data yang berasal dari pihak yang berwenang dalam registrasi produk obat-obatan kedokteran hewan, distributor, penjual, pharmasis, dokter hewan, toko pakan, pabrik pakan dan data yang berasal dari asosiasi industry farmasi bisa lebih mengefisienkan dan merupakan sumber-sumber yang praktis. Sebuah mekanisme yang mungkin untuk dilakukan dalam mengumpulkan informasi-informasi ini adalah dengan jalan pihak yang berwenang dalam pembuatan peraturan mempersyaratkan pemberian data yang cukup dari perusahaan farmasi untuk bisa melakukan registrasi produk antimikrobanya. Data yang berasal dari pengguna antimikroba (dokter hewan dan produsen pakan hewan). Data ini mungkin diperlukan jikalau data yang mendasar dan data yang berasal dari sumber yang langsung tidak memungkinkan untuk pengumpulan informasi yang bersifat rutin atau pada saat dibutuhkan informasi yang lebih akurat dan lebih spesifik (seperti pada obat-obatan yang tidak berlabel). Pengumpulan secara berkala dari tipe informasi informasi seperti ini mungkin akan terpenuhi.Pengumpulan, penyimpanan dan pemrosesan data yang berasal dari pengguna antimikroba harus didesain dengan penuh kehati-hatian, termanajemen dan memiliki kemampuan untuk dapat menghasilkan informasi yang akurat dan spesifik. Data yang berasal dari sumber yang lainnya. Sumber-sumber informasi non-konvensional seperti misalnya data penjualan agen antimikroba melalui internet bisa jadi di kumpulkan ketika data-datatersebut tersedia.
- Format penulisan dan pelaporan data penggunaan antimikrob. Jenis data penggunaan antimikroba. Setidaknya data yang dikumpulkan adalah jumlah kilogram antimikroba yang di gunakan dalam pakan dalam kurun waktu selama 1 tahun. Julah ini bisa diketahui dengan mengumpulkan data penjualan, data resep, data manufaktur, data impor dan ekspor ataupun kombinasi dari data data tersebut.Jumlah total dari pakan yang duhasilkan unutk hewan berdasarkan spesiesnya, jenis produksinya dan berat obat-obatan tersebut dalam satuan kilogram yang digunakan untuk keperluan produksi pakan setiap satu tahun (dihubungkan dengan negra tempat proses produksi berlangsung) adalah informasi mendasar yang essensial untuk diketahui.Informasi dari jumlah dosis (dosis, interval dosis dan durasi pengobatan/perlakuan) dan rute pemberian adalah elemen-elemen (unsur) yang harus diperhitungkan ketika melakukan perhitungan (estimasi) penggunaan antimikroba pada proses produksi pakan hewan. Format pelaporan data penggunaan antimikroba. Agen antimikroba, kelas maupun sub-kelasnya, untuk ditambahkan dalam data pelaporan harus di dasarkan pada pengetahuan mekanisme yang terkini perihal aktivitas antimikroba dan data resistensi antimikroba.Nomenklatur dari agen antimikroba harus mengikuti standar internasional yang telah tersedia. Untuk keberadaan bahan aktif sebagai kompen yang utuh atau turunannya, gumpalan bahan aktif yang merupakan entitas dari molekul bahan aktif harus di catat. Untuk agen anti mikroba yang disebutkan dengan menggunakan satuan internasional unit, factor yang digunakan untuk merubah unit ini menjadi bentuk gumpalan entitas aktif harus di sebutkan. Data pelaporan penggunaan antimikroba mungkin lebih lanjut dapat di bagi lagi menjadi lebih kecil berdasarkan spesiesnya, berdasarkan rute pemberian (terutama pada pakan, pada air, injeksi, oral, intramammary, intra uterin dan topical) dan berdasarkan tipe penggunaannya (terapeutik atau non-terapeutik). Mengenai data yang berasal dari pengguna, dimungkinkan untuk membagi-bagi lagi data tersebut untuk keperluan analisa penggunaan antimikroba yang bersifat regional, lokal, seorang diri ataupun dalam suatu komunitas.
Artikel 6.8.4
Interpretasi
Berdasarkan pedoman analisa resiko OIE (merujuk pada bab 6.10), factor-faktor seperti jumlah atau prosentase hewan yang di rawat, kelompok perawatan, tipe penggunaan dan rute pemberian adan unsur kunci untuk dipertimbangkan.
Ketika membandingkan data penggunaan antimikroba dari waktu ke waktu, perubahan ukuran dan komposisi dari populasi hewanharus dimasukkan ke dalam unsur pertimbangan.
Berdasarkan pedoman analisa resiko OIE (merujuk pada bab 6.10), factor-faktor seperti jumlah atau prosentase hewan yang di rawat, kelompok perawatan, tipe penggunaan dan rute pemberian adan unsur kunci untuk dipertimbangkan.
Ketika membandingkan data penggunaan antimikroba dari waktu ke waktu, perubahan ukuran dan komposisi dari populasi hewanharus dimasukkan ke dalam unsur pertimbangan.
Interpretasi dan komunikasi dari hasil yang didapat harus dikaitakan dengan factor factor seperti kondisi musim dan kondisi penyakit yang sedang berkembang, spesies hewan dan umur potensial untuk terserang, sistem pertanian yang diterapkan (kondisi padang rumput dan kandang), pergerakan hewan dan dosis yang sesuai dengan agen antimikroba yang digunakan.
sumber : OIE
artikel terkait :
sumber : OIE
artikel terkait :